1. Mengapa bahasa Indonesia dikatakan sebagai lambang kebanggan nasional? 2. Mengapa dalam bahasa Indonesia terdapat variasi bahasa? 3. Berikanlah lima contoh kata umum dan sebutkanlah kata khususnya! 4. Buatlah masing-masing sebuah contoh paragraf deskripsi, narasi, persuasi, argumentasi, dan eksposisi! 5. Buatlah masing-masing sebuah contoh kutipan langsung dan tidak langsung yang bersumber dari internet dan jurnal, kemudian dibuat daftar pustakanya!
1. 1. Mengapa bahasa Indonesia dikatakan sebagai lambang kebanggan nasional? 2. Mengapa dalam bahasa Indonesia terdapat variasi bahasa? 3. Berikanlah lima contoh kata umum dan sebutkanlah kata khususnya! 4. Buatlah masing-masing sebuah contoh paragraf deskripsi, narasi, persuasi, argumentasi, dan eksposisi! 5. Buatlah masing-masing sebuah contoh kutipan langsung dan tidak langsung yang bersumber dari internet dan jurnal, kemudian dibuat daftar pustakanya!
Jawaban:
banyak sekali soalnya
2. Silahkan diskusikan kutipan abstrak penelitian di atas. tuangkan pendapat anda tentang hasil penelitian tersebut. solusi apa yang dapat anda berikan untuk mengubah minat membaca mahasiswa agar menjadi lebih baik? sertakan pendapat anda dengan contoh dan teori-teori pendukung dari berbagai sumber (buku, jurnal, undang-undang, atau ayat/pasal, dari kitab suci hindu, budha, kristen, islam, dll)
Solusi untuk mengubah minat membaca mahasiswa agar lebih baik, adalah menjalankan tips sebagai berikut :
1. Harus dipaksa membaca. Mahasiswa memiliki banyak tugas membuat karya tulis. Nah untuk membuat karya tulis tersebut, tentu dibutuhkan banyak sumber, sehingga sudah pasti dengan mencari sumber-sumber untuk karya tulis, tiap mahasiswa akan terpaksa untuk membaca.
2. Membiasakan membaca. Bisa dilakukan dengan cara mencari referensi novel terlaris atau cerita-cerita seru yang disukai, agar memberikan rasa penasaran untuk terus membaca. Usahakan dalam 1 hari, harus ada yang dibaca. Jika tidak menyukai novel, carilah berita atau artikel yang menarik. Jika rutinitas itu dilakukan, maka membaca akan menjadi suatu kebiasaan.
3. Berkumpul dengan sesama hobi membaca. Orang yang hobi membaca bisa memiliki latar belakang yang berbeda. Misalnya, ada yang sudah sejak kecil suka membaca, tapi ada pula yang baru senang membaca setelah dewasa. Saling berbagi pengalaman dan banyak bertanya dengan orang-orang tersebut akan membuka banyak wawasan tentang membaca yang baik untuk semakin membuat suka membaca.
4. Bergabung dengan komunitas membaca. Di sini, akan ada banyak informasi tentang bahan bacaan apa saja yang menarik dan bisa didiskusikan isinya dengan sesama anggota komunitas. Hal ini akan semakin memupuk kecintaan pada membaca.
PembahasanSampai saat ini, minat membaca masyarakat Indonesia dianggap masih rendah. Berdasarkan berbagai data termasuk yang dihimpun pemerintah, minat baca Indonesia per tahun 2022 berada di peringkat 60, hanya satu tingkat diatas Botswana, salah satu negara di Afrika yang berada di peringkat 61.
Sedangkan data dari Jakarta Open Data, pengunjung perpustakaan umum daerah Jakarta tidak sampai 500 ribu pengunjung per tahun, padahal penduduk Jakarta sekitar 10 juta orang. Dibandingkan dengan pengunjung perpustakaan nasional singapura yang mencapai 26 juta pengunjung, pada tahun 2017.
Penyebab rendahnya minat membaca mahasiswa antara lain :
1. Generasi serba instan, dimana bahan atau materi pelajaran bisa dicari melalui mesin pencari, sehingga tidak perlu lagi membaca buku atau tulisan panjang untuk mencari materi pelajaran yang diinginkan.
2. Pengaruh Gadget, memberi pengaruh besar karena banyak kesenangan dan hiburan didalamnya, sehingga mengikis waktu untuk membaca.
3. Pengaruh sosial media, dimana sosialisasi virtual tersebut juga menghabiskan waktu luang yang seharusnya bisa dimanfaatkan untuk membaca.
Pelajari lebih lanjutMateri tentang 3 manfaat membaca https://brainly.co.id/tugas/38440921
#BelajarBersamaBrainly
#SPJ1
3. STUDI TENTANG MINAT BACA MAHASISWA FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNY Deni Hardianto* Dari penelitian ditemukan bahwa; (1) minat membaca mahasiswa FIP, secara umum termasuk dalam kategori rendah, (2) aktivitas mahasiswa dikampus adalah menunggu di depan kelas, hanya sebagian kecil mahasiswa yang memanfaatkan waktu luang untuk membaca buku atau ke berkunjung ke perpustakaan. (3) buku yang paling disukai mahasiswa FIP untuk dibaca adalah jenis buku-buku popular (buku politik, buku pelatihan, buku pendidikan popular, buku-buku motivasi) sedangkan untuk teks ilmiah kurang diminati aspek desain dan layout kurang menarik, (4) intensitas waktu yang diluangkan mahasiswa dalam membaca buku relatif rendah, yaitu kurang dari 1 jam tiap harinya bahkan ada yang tidak perna sama sekali meluangkan waktu untuk membaca, kecuali menjelang ujian, (5) faktor yang menghambat mahasiswa dalam membaca, yang paling besar adalah berasal dari dalam diri mahasiswa yang ditunjukan dengan kebiasaan atau kegemaran membaca yang masih rendah Silakan diskusikan kutipan abstrak penelitian di atas. Tuangkan pendapat Anda tentang hasil penelitian tersebut. Splusi apa yang dapat Anda berikan untuk mengubah minat membaca mahasiswa agar menjadi lebih baik? Sertakan pendapat Anda dengan contoh dan teori-teori pendukung dari berbagai sumber (buku, jurnal, undang-undang, atau ayat/pasal dari kitab suci: Hindu, Budha, Kristen, Islam, dll).
Jawaban:
yayaya shhs jeu susu anjayy aku anak muda dhelifa c dan dant danto danton d dy dyn dyna dynan dynand penakut klo mau jadi apa yang
4. mahasiswa FIP, secara umum termasuk dalam kategori rendah, (2) aktivitas mahasiswa dikampus adalah menunggu di depan kelas, hanya sebagian kecil mahasiswa yang memanfaatkan waktu luang untuk membaca buku atau ke berkunjung ke perpustakaan. (3) buku yang paling disukai mahasiswa FIP untuk dibaca adalah jenis buku-buku popular (buku politik, buku pelatihan, buku pendidikan popular, buku-buku motivasi) sedangkan untuk teks ilmiah kurang diminati aspek desain dan layout kurang menarik, (4) intensitas waktu yang diluangkan mahasiswa dalam membaca buku relatif rendah, yaitu kurang dari 1 jam tiap harinya bahkan ada yang tidak perna sama sekali meluangkan waktu untuk membaca, kecuali menjelang ujian, (5) faktor yang menghambat mahasiswa dalam membaca, yang paling besar adalah berasal dari dalam diri mahasiswa yang ditunjukan dengan kebiasaan atau kegemaran membaca yang masih rendah http://staffnew.uny.ac.id/upload/132310873/penelitian/Studi+Tentang+Minat+Baca+Mahasiswa+FIP+UNY_0.pdf Diunduh: 4 Januari 2021 Silakan diskusikan kutipan abstrak penelitian di atas. Tuangkan pendapat Anda tentang hasil penelitian tersebut. Solusi apa yang dapat Anda berikan untuk mengubah minat membaca mahasiswa agar menjadi lebih baik? Sertakan pendapat Anda dengan contoh dan teori-teori pendukung dari berbagai sumber (buku, jurnal, undang-undang, atau ayat/pasal dari kitab suci: Hindu, Budha, Kristen, Islam, dll).
Berdasarkan pada kutipan abstrak penelitian tersebut, dapat disimpulkan bahwa minat membaca mahasiswa FIP masih rendah. Hal yang dapat dilakukan untuk mengubah minat membaca mahasiswa agar menjadi lebih baik adalah dengan mengenalkan mereka pada kegiatan membaca yang menyenangkan dan bermanfaat.
Pembahasan :
Kutipan adalah semua kalimat dan atau paragraf yang bukan berasal dari ide/tulisan Anda. Biasanya seorang penulis atau pengarang mengambil tulisan orang lain untuk menjadi bagian dalam tulisannya.
Tujuan mengutip ialah untuk memperkukuh argumen dalam tulisan sendiri. Kutipan dijadikan keterangan yang diambil dari teks acuan. Kutipan ada dua jenis, yaitu kutipan langsung dan kutipan tidak langsung.
Kutipan langsung adalah penggunaan kutipan yang dilakukan oleh penulis dengan cara menulis kembali pendapat, pikiran, ide, atau gagasan orang lain yang sama persis dengan aslinya. Sedangkan kutipan tidak langsung adalah kutipan yang mengambil atau meringkas dari tulisan asli.
Pelajari lebih lanjut
Perbedaan kutipan langsung dan tak langsung
https://brainly.co.id/tugas/8138651
#BelajarBersamaBrainly#SPJ1
5. Pembelajaran daring masih menjadi tantangan yang besar di Indonesia. Bukan hanya dari segi infrastruktur yang kurang memadai saja. Namun dari segi kesiapan semua elemen peserta dan penyelenggara pembelajaran. Betul, tidak semua siswa memiliki gawai. Begitu pula dengan guru, bisa jadi ada yang tidak memiliki smartphone. Namun permasalahan lain yang harus dihadapi adalah kesiapan mental, kompetensi, dan kesungguhan yang dimiliki oleh pendidik dan peserta didik.Mengapa kita harus menyoroti masalah ini? Karena dengan ketersediaan infrastruktur dan gadget pun hal ini pada akhirnya tetap akan menghantui proses pembelajaran daring.Indikasi dan gejalanya dapat dilihat pada beberapa macam hal. Dari sisi peserta didik, nyatanya masih banyak yang menyerahkan pendapat atau tugas hasil dari menyalin mentah-mentah sumber internet. Padahal, seharusnya peserta didik tetap harus merasa bahwa ia tengah belajar demi pengembangan dirinya sendiri. Sehingga baik di kelas dan diawasi langsung oleh guru maupun di rumah dengan akses ke berbagai informasi dari sentuhan jari, siswa harus tetap bersungguh-sungguh untuk mempelajarinya sendiri tanpa mengandalkan konten internet yang belum tentu benar.Bukan berarti peserta didik tidak boleh mencari referensi. Mencari referensi itu harus. Anggap berbagai sumber yang ada di internet itu sepeti buku. Maka, samakan standar kualitas artikel yang kita pilih dengan buku. Jangan asal memilih artikel yang tidak dapat dipertanggungjawabkan isinya; cari yang memang berkualitas. Indikasi pembeda artikel yang bagus sangatlah sederhana. Lihat saja apakah artikel tersebut mencantumkan kutipan ahli dan sumber referensi (daftar pustaka) buku atau jurnal yang bagus? Contohnya adalah website serupa.id yang selalu memperkuat dan membandingkan artikel yang disajikannya dengan pendapat ahli dari sumber buku atau karya tulis ilmiah yang terkualifikasi.Kemudian jangan hanya cuma menyalin konten yang tersedia di sumber internet saja. Cobalah setidaknya kemukakan pendapat mu sendiri mengenai materi, jawaban, atau baiknya referensi yang kamu dapatkan dari internet. Setidaknya, ungkapkan dengan bahasamu sendiri. Guru akan sangat menghargai kerja keras peserta didiknya yang belajar bersungguh-sungguh. Lagi pula, hari ini sangat mudah untuk mengecek konten plagiasi. Sudah banyak berbagai aplikasi daring yang dapat mendeteksi dokumen hasil tiruan atau kopian dari internet.Sementara itu, dari sisi pendidik tampak bahwa banyak guru yang masih ketakutan bahwa apa yang ia paparkan kepada murid tidak dapat tersampaikan dengan sempurna melalui pembelajaran daring. Sehingga, faktanya banyak guru yang memberikan terlalu banyak tugas. Hal tersebut sebetulnya tujuannya sangat baik. Yakni untuk memastikan muridnya benar-benar memahami materi yang dibawakan dalam pembelajaran.
Jawaban:
Pembelajaran daring masih menjadi tantangan yang besar di Indonesia. Indikasi dan gejalanya dapat dilihat pada beberapa macam hal. Dari sisi peserta didik masih banyak yang menyerahkan tugas hasil dari menyalin mentah-mentah sumber internet. Tetapi jangan asal memilih artikel yang tidak dapat dipertanggungjawabkan, cari yang memang berkualitas. Kemudian jangan cuma menyalin konten yang tersedia disumber internet saja, cobalah kemukakan pendapatmu sendiri mengenai materi, jawaban, atau baiknya referensi yang kamu dapatkan dari internet. Sementara itu, dari segi pendidik tampak bahwa banyak guru yang masih takut jika apa yang ia paparkan kepada murid tidak dapat tersampaikan dengan sempurna melalui pembelajaran daring. Blanded learning atau pembelajaran campuran adalah salah satu puncak model pembelajaran terbaik hari ini. Cobalah berusaha untuk bersungguh-sungguh menjalankan pembelajaran daring, meski lewat berbagai cara.
6. STUDI TENTANG MINAT BACA MAHASISWA FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNY Deni Hardianto* Dari penelitian ditemukan bahwa; (1) minat membaca mahasiswa FIP, secara umum termasuk dalam kategori rendah, (2) aktivitas mahasiswa dikampus adalah menunggu di depan kelas, hanya sebagian kecil mahasiswa yang memanfaatkan waktu luang untuk membaca buku atau ke berkunjung ke perpustakaan. (3) buku yang paling disukai mahasiswa FIP untuk dibaca adalah jenis buku-buku popular (buku politik, buku pelatihan, buku pendidikan popular, buku-buku motivasi) sedangkan untuk teks ilmiah kurang diminati aspek desain dan layout kurang menarik, (4) intensitas waktu yang diluangkan mahasiswa dalam membaca buku relatif rendah, yaitu kurang dari 1 jam tiap harinya bahkan ada yang tidak perna sama sekali meluangkan waktu untuk membaca, kecuali menjelang ujian, (5) faktor yang menghambat mahasiswa dalam membaca, yang paling besar adalah berasal dari dalam diri mahasiswa yang ditunjukan dengan kebiasaan atau kegemaran membaca yang masih rendah http://staffnew.uny.ac.id/upload/132310873/penelitian/Studi+Tentang+Minat+Baca+Mahasiswa+FIP+UNY_0.pdf Diunduh: 4 Januari 2021 Silakan diskusikan kutipan abstrak penelitian di atas. Tuangkan pendapat Anda tentang hasil penelitian tersebut. Solusi apa yang dapat Anda berikan untuk mengubah minat membaca mahasiswa agar menjadi lebih baik? Sertakan pendapat Anda dengan contoh dan teori-teori pendukung dari berbagai sumber (buku, jurnal, undang-undang, atau ayat/pasal dari kitab suci: Hindu, Budha, Kristen, Islam, dll).
Pendapat mengenai artikel tersebut:
Artikel tersebut sangat bagus, karena menjelaskan tentang minat membaca mahasiswa FIP UNY secara umum termasuk dalam kategori rendah. Dan juga menggambarkan mengenai Aktivitas mahasiswa di kampus sebagian besar adalah menunggu di depan kelas, dengan hanya sebagian kecil yang memanfaatkan waktu luang untuk membaca buku atau mengunjungi perpustakaan.
Untuk mengubah minat membaca mahasiswa agar menjadi lebih baik, dapat dilakukan beberapa solusi:
Mendorong mahasiswa untuk membaca buku dengan mengadakan kegiatan diskusi buku, seminar, atau workshop yang melibatkan mahasiswa dan dosen sebagai pembicara.Mendorong penggunaan teknologi dalam membaca, seperti e-book atau audiobook, yang dapat menarik minat mahasiswa yang lebih suka teknologi.Mengintegrasikan pembelajaran membaca dalam kurikulum dan menekankan pentingnya membaca sebagai bagian dari proses belajar-mengajar.Teori-teori pendukung dari berbagai sumber:
Teori Self-Determination (Deci & Ryan, 1985) yang menyatakan bahwa motivasi intrinsik, yaitu motivasi yang berasal dari dalam diri individu, lebih efektif dalam memotivasi seseorang untuk melakukan suatu aktivitas, termasuk membaca buku.Teori Flow (Csikszentmihalyi, 1990) yang menyatakan bahwa seseorang akan merasa senang dan terlibat dalam suatu aktivitas jika aktivitas tersebut memberikan tantangan yang sesuai dengan kemampuan individu.Teori Expectancy-Value (Eccles & Wigfield, 2002) yang menyatakan bahwa minat seseorang dalam melakukan suatu aktivitas dipengaruhi oleh harapan individu terhadap hasil yang akan dicapai dan nilai yang diberikan pada aktivitas tersebut. PembahasanMinat membaca adalah kecenderungan jiwa seseorang secara mendalam yang ditandai dengan perasaan senang serta berkeinginan kuat untuk membaca tanpa adanya paksaan.
Pelajari Lebih LanjutMateri tentang minat baca https://brainly.co.id/tugas/10467837#BelajarBersamaBrainly
#SPJ1
7. STUDI TENTANG MINAT BACA MAHASISWA FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNY Deni Hardianto* Dari penelitian ditemukan bahwa; (1) minat membaca mahasiswa FIP, secara umum termasuk dalam kategori rendah, (2) aktivitas mahasiswa dikampus adalah menunggu di depan kelas, hanya sebagian kecil mahasiswa yang memanfaatkan waktu luang untuk membaca buku atau ke berkunjung ke perpustakaan. (3) buku yang paling disukai mahasiswa FIP untuk dibaca adalah jenis buku-buku popular (buku politik, buku pelatihan, buku pendidikan popular, buku-buku motivasi) sedangkan untuk teks ilmiah kurang diminati aspek desain dan layout kurang menarik, (4) intensitas waktu yang diluangkan mahasiswa dalam membaca buku relatif rendah, yaitu kurang dari 1 jam tiap harinya bahkan ada yang tidak perna sama sekali meluangkan waktu untuk membaca, kecuali menjelang ujian, (5) faktor yang menghambat mahasiswa dalam membaca, yang paling besar adalah berasal dari dalam diri mahasiswa yang ditunjukan dengan kebiasaan atau kegemaran membaca yang masih rendah http://staffnew.uny.ac.id/upload/132310873/penelitian/Studi+Tentang+Minat+Baca+Mahasiswa+FIP+UNY_0.pdf Diunduh: 4 Januari 2021 Silakan diskusikan kutipan abstrak penelitian di atas. Tuangkan pendapat Anda tentang hasil penelitian tersebut. Solusi apa yang dapat Anda berikan untuk mengubah minat membaca mahasiswa agar menjadi lebih baik? Sertakan pendapat Anda dengan contoh dan teori-teori pendukung dari berbagai sumber (buku, jurnal, undang-undang, atau ayat/pasal dari kitab suci: Hindu, Budha, Kristen, Islam, dll).
1. Dari penelitian tersebut, dapat disimpulkan bahwa kebiasaan membaca pada mahasiswa FIP masih kurang baik. Hal ini menjadi penting karena membaca merupakan salah satu bentuk pengembangan diri dan peningkatan ilmu pengetahuan. Oleh karena itu, perlu adanya upaya-upaya untuk meningkatkan minat dan volume membaca pada mahasiswa FIP. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan memperbanyak kegiatan yang berkaitan dengan membaca seperti diskusi buku dan pelatihan membaca yang menarik.
2. Berdasarkan hasil penelitian, tidak semua orang dapat menjadi pembaca yang rajin dan aktif. Kebiasaan membaca dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti lingkungan, minat, dan motivasi yang berkaitan dengan diri seseorang. Oleh karena itu, setiap orang perlu melakukan refleksi diri dan membiasakan diri untuk membaca. Namun, dengan adanya upaya-upaya yang dilakukan oleh pihak kampus serta dukungan lingkungan yang positif, diharapkan dapat meningkatkan minat dan volume membaca pada mahasiswa FIP.