contoh soal PPN beserta jawabannya
1. contoh soal PPN beserta jawabannya
ni soal ppn matematika smoga membantu
1.PKP A bulan Januari 2011 menjual tunai barang kena pajak dengan harga jual Rp 10.000.000,-. Hitung :-PPN terutang-Jumlah yang harus dibayar pembeliJawab : PPN terutang 10% X Rp 10.000.000,- = Rp 1.000.000,- +
Harga Beli = Rp 10.000.000,-PPN 10% X Rp 10.000.000,- = Rp 1.000.000,- +
Jumlah yang harus dibayar = Rp 11.000.000,- 2.Bpk.Dhani adalah seorang pengusaha yang memilih menjadi PKP (PMPKP) pada suatu masa melakukan kegiatan sebagai berikut :- Membeli BKP Rp 800.000.000,-- Menjual BKP ke PKP Rp 600.000.000,-- Menjual BKP ke bukan PKP Rp 210.000.000,-- Menjual BKP ke Luar Negeri/Ekspor Rp 900.000.000,-Persediaan barang awal dan akhir di anggap tidak ada. Hitung :a. Pajak Masukanb. Pajak Keluaranc. Pajak masukan yang dapat di kreditkand. PPN lebih bayar/kurang bayarJawab :1. Pajak Masukan = 10% X Rp 800.000.000 = Rp 80.000.000,-2. Pajak Keluaran = 10% X Rp 600.000.000 = Rp 60.000.000,-Pajak Keluaran atas penjualan di Luar Negeri = 0% X Rp 900.000.000 = Rp 0 - = Rp 60.000.000,-3. PPN Masukan ( yang dapat dikreditkan )Rp 1.710.000.000 – Rp 210.000.000 Rp 80.000.000,- Rp 1.710.000.000,- = Rp 70.175.438,59
2. contoh soal ppn beserta jawabannya
Berikut ini adalah contoh soal PPN dan jawabannya:
PT. Abadi Jaya adalah PKP yang bergerak dalam bidang penjualan elektronik di Surabaya. Selama bulan Juli 2015 melakukan transaksi:
Penjualan langsung ke konsumen sebanyak Rp. 1.400.000.000Penyerahan barang elektronik kepada Pemkot Surabaya sebesar Rp. 440.000.000 yaitu sudah termasuk PPN.Menyumbangkan ke panti asuhan 1 buah TV senilai Rp. 4.000.000 termasuk keuntungan sebesar Rp. 400.000Membangun gudang elektronik yaitu seluas 500 meter persegi di kawasan pergudangan sendiri Rp. 350.000.000Selanjutnya terdapat transaksi tambahan yaitu selama bulan Juli:
Mengimpor barang elektronik dari USA yaitu seharga US$ 100.000; Asuransi US$ 1.000.Ongkos angkut ke Surabaya US$ 2.000. bea masuk sebesar 10% dari CIF dan bea masuk tambahan sebesar 4% dari CIF dan belum mempunyai API dan barang elektronik tersebut juga termasuk barang mewah dengan tarif 30% yang diasumsikan kurs pajak terhadap US$ yaitu sebesar Rp. 7.200Membeli sebuah mobil truk seharga Rp. 220.000.000 dan sebuah mobil kantor untuk direktur sebesar Rp. 330.000.000 (harga kedua kendaraan tersebut juga sudah termasuk PPN)Diminta :
Hitung PPN dan PPnBM atas transaksi tersebut?
Berapa nilai PPN yang harus disetor ?
Pembahasan :Penjualan langsung kepada konsumen yaitu sebanyak Rp. 1.400.000.000
PPN = 10% x 1.400.000.000
= Rp. 140.000.000 (PPN keluaran)
Penyerahan barang elektronik kepada Pemkot Surabaya yaitu sebesar Rp. 440.000.000 dan sudah termasuk PPN.
DPP yaitu senilai 100/110 x 440.000.000
= Rp. 400.000.000
PPN = 10% x 400.000.000
= Rp. 40.000.000 yaitu PPN Keluaran
Menyumbangkan ke panti asuhan 1 buah TV seharga Rp. 4.000.000 dan termasuk keuntungan yaitu sebesar Rp. 400.000
DPP = 4.000.000 – 400.000
= Rp. 3.600.000
PPN = 10% x 3.600.000
= Rp. 360.000 (PPN keluaran)
Membangun gudang elektronik yaitu seluas 500 meter persegi di kawasan pergudangan sendiri senilai Rp. 350.000.00.
DPP = 20% x 350.000.000
= Rp. 70.000.000
PPN = 10% x 70.000.000
= Rp. 7.000.000 (PPN keluaran)
Transaksi tambahan yaitu selama bulan Juli :
1. Cost = US$ 100.000 x Rp. 7.200 = Rp. 720.000.000
Insurance = US$ 1.000 x Rp. 7.200 = Rp. 7. 200.000
Freight = US$ 2.000 x Rp. 7.200 = Rp 14.400.000
TOTAL CIF yaitu cost + insurance + freight = Rp. 741.600.000
Bea masuk yaitu 10% dari CIF = Rp. 74.160.000
Bea masuk tambahan (4% dari CIF = Rp. 29.664.000
Nilai Impor yiatu CIF+bea masuk+bea tambahan = Rp. 845.424.000
PPN = 10% x Nilai impor
= 10% x 845.424.000
= Rp. 84. 542 400 (PPN masukan)
PPnBM = 30% x Nilai impor
= 30% x 845.424.000
= Rp. 253.627.200
2. Pembelian mobil box
DPP = 100/110 x 220.000.000
= Rp. 200.000.000
PPN = 10% x 200.000.000
= Rp. 20.000.000 (PPN masukan)
Pembelian mobil sedan untuk direktur
DPP = 100/110 x 330.000.000
= Rp. 300.000.000
PPN = 10% x 300.000.000
= Rp. 30.000.000
Catatan : karena perhitungan PPN ini adalah untuk sebuah Perusahaan maka, pembelian mobil sedan tersebut untuk direktur tidak boleh dibebankan atau dihitung dalam penghitungan nilai PPN yang harus disetor nantinya.
Berapakah nilai PPN yang harus disetor ?
PPN keluaran yaitu 140.000.000 + 40.000.000 + 360.000 + 7.000.000
= Rp. 187.360.000
PPN masukan senilai 84. 542 400 + 20.000.000
= Rp. 104.542.400
Apabila PPN keluaran > PPN masukan maka disebut PPN kurang bayar. Namun, jika PPN keluaran < PPN masukan maka disebut PPN lebih bayar.
Dalam kasus ini, PPN keluaran > PPN masukan maka :
PPN kurang bayar = 187.360.000 - 104.542.400
= Rp. 82.817.600
Pelajari lebih lanjutMateri penjelasan tentang yaitu contoh PPN pada link
https://brainly.co.id/tugas/15521771
Materi penjelasan tentang PPN yaitu pada link
https://brainly.co.id/tugas/6363508
Detil JawabanKelas : SMA
Mapel : Akuntansi
Bab : -
Kode : -
#AyoBelajar
3. Jika PT. ABC menjual Komputer seharga Rp 8.000.000 (PPN 11% dan PPh 1,5%), maka Hitunglah: a. exclude PPN beserta jurnalnya b. Include PPN beserta jurnalnya c. PPh beserta jurnalnya
Jawaban:
a. exclude : DPP : 8.000.000, PPN : 880.000
Jurnalnya :
Debit
Kas : 8.880.000
Kredit
Penjualan Komputer 8.000.000
PPN Keluaran 880.000
b. include : Bruto : 8.000.000, DPP : 8.000.000/1,11 = 7.207.207 PPN : 792.793
Jurnalnya :
Debit
Kas : 8.000.000
Kredit
Penjualan Komputer 7.207.207
PPN Keluaran 792.793
c. PPh : 8.000.000 * 1,5% = 120.000
Jurnalnya
Debit
PPh : 120.000
Kredit
Kas : 120.000
Penjelasan:
4. Pembelian BKP Rp 30.000.000 Pembelian JKP Rp 10.000.000 Penjualan BKP 60.000.000 Diminta : a. Hitunglah PPN masukanb. Hitunglah PPN keluaran c. Hitunglah PPN kurang atau lebih bayar d. Jurnal yang diperlukanbro ini jawabannya apa y soalnya tugas bikin pusing tolong bantuannya
Jawaban:
....,..................
5. Jelaskan pengertian ppn, ppH, bruto, netto, tara *rumus nya *contoh soalnya satu aja
ppn adalah pajak penambahan nilai
pph adalah pajak penghasilan
rumus....
bruto=neto+tara
tara=neto-bruto
neto=bruto-tara
Penjelasan dengan langkah-langkah:
maaf jika salah
6. sebutkan objek PPN dan contoh
1. pajak hiburan, contoh kaset VCD
2. pajak barang, contoh rinso, sabun
3. pajak makanan. contoh mie dan makanan dalam kemasan lainnya
semoga membantu dan bermanfaat :-)
7. Tolong jawab soal tentang pajak ini yaaaaa Menjual barang Rp 120.000.000 (termasuk Ppn=10%, Ppn Bm 10%). Hitung Ppn yang terhutang
ppn = 10%
ppnbm = 10%
ppn + ppnbm = 10% + 10% = 20%
harga barang = 100/120 * 120000000 = 100000000
ppn = 10000000
ppnbm = 10000000
8. contoh soal untuk menetukan besarnya harga barang setelah pajak jika diketahui besarnya harga sebelum pajak dan besarnya PPN
Contoh soal untuk menetukan besarnya harga barang setelah pajak jika diketahui besarnya harga sebelum pajak dan besarnya PPN.JawabanPendahuluan
Soal matematika di atas merupakan materi dari aritmatika sosial yaitu penerapan umum matematika pada kehidupan sehari-hari, terutama bidang perekonomian.
PembahasanDi bawah ini merupakan rumus aritmatika sosial yang umum digunakan dalam bidang perekonomian, yang menggunakan nilai persentase atau per seratus yang ditulis dengan % atau x/100.
Persentase Untung = (Untung / Modal) * 100%
Persentase Rugi = (Rugi / Modal) * 100%
Jual = [(100 + Persentase Untung)/100] * Beli
Jual = [(100 - Persentase Rugi)/100] * Beli
Beli = (100/(100 + Persentase Untung)) * Jual
Beli = (100/(100 - Persentase Rugi)) * Jual
Biaya Pajak = Persentase Pajak * Harga
Harga Sesudah Pajak = Harga Sebelum Pajak + Biaya Pajak
Harga Sebelum Pajak = Harga Sesudah Pajak : (100% + Persentase Pajak)
Contoh soal untuk materi aritmatika sosial adalah sebagai berikut:
JIka Rio membeli televisi plasma melalui internet dengan harga Rp 4.000.000 dan dikenakan pajak 15%, maka biaya diharuskan dikeluarkan untuk membayar harga televisi plasma setelah pajak adalah ...
Diketahui:
Persentase pajak televisi plasma Rio = 15%
Harga televisi sebelum pajak = Rp. 4.000.000
Ditanya:
Harga televisi sebelum terkena pajak?
Jawab:
Biaya Pajak (PPN)
= Persentase Pajak * Harga
= 15% * Rp. 4.000.000
= Rp. 600.000
Harga Setelah Pajak
= Harga Sebelum Pajak + Biaya Pajak (PPN)
= Rp. 4.000.000 + Rp. 600.000
= Rp. 4.600.000
KesimpulanRumus aritmatika sosial untuk adalah sebagai berikut.
Harga Setelah Pajak = Harga Sebelum Pajak + Biaya Pajak
Pelajari lebih lanjut
1. Pengertian aritmatika sosial https://brainly.co.id/tugas/121753
2. Rumus aritmatika sosial https://brainly.co.id/tugas/85825 https://brainly.co.id/tugas/96288
3. Soal aritmatika sosial https://brainly.co.id/tugas/16681775 https://brainly.co.id/tugas/18030346 https://brainly.co.id/tugas/2292181 https://brainly.co.id/tugas/2639985
-----------------------------
Detil JawabanKelas : 7/VI (1 SMP)
Mapel : Matematika
Bab : Bab 7 - Aritmatika Sosial
Kode : 7.2.7
Kata Kunci : aritmatika, rupiah, pajak, persentase
===
9. buatlah contoh soal tentang PPn beserta jawabannya**
1. Budi mampir ke sebuah untuk membeli satu paket chicken teriyaki . Di dalam daftar harga tercatat bahwa harga satu paket makanan tersebut adalah Rp. 10.000,00 akan tetapi jumlah uang yang harus dibayar Rp. 11.000,00 Mengapa demikian ?,
Jawaban :
karena Anton harus membayar pajak PPN 10%. (jumlah ppn adalah 10%)
Yaitu 10% x Rp.10.000,00 = Rp. 1.000,00
jadi 10.000+1.000 = 11.000
mengapa demikian? karena jumlah ppn yang dikenakan adalah 10% dari harga tersebut , setelah itu ditambahkan dengan harga yang sudah dibayarkan.
Maaf kalau masih belum paham juga
10. cara menghitung ppn? contoh?
PPN : Pajak pertambahan nilai
misalnya kamu beli barang harganya 5.000.000
trus pajaknya 10% jadi
=> 5.000.000 × 10 (perseratus)
sama dengan 500.000
jadi, 500.000 itu pajak keluaran yang dipungut oleh si penjual atau si Pengusaha Kena Pajak (PKP)
11. Kepanjangan PPN dan contohnya
PPN merupakan kepanjangan dari Pajak Pertambahan Nilai. Contohnya jasa konstruksi, jasa konsultan, jasa perantara, jasa sewa ruang, hak paten, merk dagang, dsbnya.
12. Berikan contoh kasus terkait perhitungan / pencatatatan akuntansi (Jurnal) untuk PPh Pasal 21, Pasal 22, dan PPN.
Berikut adalah contoh kasus perhitungan dan pencatatan akuntansi untuk PPh Pasal 21, Pasal 22, dan PPN:
PPh Pasal 21:
Perusahaan ABC membayar gaji bulanan kepada karyawan sebesar Rp 10.000.000. Tarif PPh Pasal 21 yang berlaku adalah 10%. Berikut adalah pencatatan akuntansi yang terkait:
a. Pencatatan pada saat pembayaran gaji:
Debit: Biaya Gaji (Beban)
Kredit: Kas
b. Pencatatan PPh Pasal 21:
Debit: PPh Pasal 21 (Beban)
Kredit: Utang Pajak
Pada jurnal tersebut, jumlah beban gaji akan tercatat sebagai biaya gaji, sementara PPh Pasal 21 akan dicatat sebagai beban pajak dan dijadikan utang pajak yang harus dibayarkan ke otoritas pajak.
PPh Pasal 22:
Perusahaan XYZ membeli barang dagangan dari pemasok dengan harga pembelian sebesar Rp 50.000.000. Tarif PPh Pasal 22 yang berlaku adalah 2%. Berikut adalah pencatatan akuntansi yang terkait:
a. Pencatatan pada saat pembelian barang:
Debit: Persediaan (Aset)
Kredit: Utang Dagang (Kewajiban)
b. Pencatatan PPh Pasal 22:
Debit: PPh Pasal 22 (Beban)
Kredit: Utang Pajak
Dalam jurnal tersebut, harga pembelian barang akan tercatat sebagai penambahan aset dalam persediaan, sementara PPh Pasal 22 akan dicatat sebagai beban pajak dan dijadikan utang pajak yang harus dibayarkan ke otoritas pajak.
PPN:
Perusahaan KLM menjual produk kepada pelanggan dengan total penjualan sebesar Rp 100.000.000. Tarif PPN yang berlaku adalah 10%. Berikut adalah pencatatan akuntansi yang terkait:
a. Pencatatan pada saat penjualan barang:
Debit: Piutang Usaha (Aset)
Kredit: Pendapatan Penjualan
b. Pencatatan PPN:
Debit: Piutang Pajak
Kredit: PPN Keluaran (Kewajiban)
Dalam jurnal tersebut, jumlah penjualan akan tercatat sebagai pendapatan penjualan, sementara PPN akan dicatat sebagai kewajiban pajak yang harus dikumpulkan dari pelanggan sebagai piutang pajak.
Penting untuk diingat bahwa kasus di atas hanya memberikan contoh umum, dan penghitungan dan pencatatan akuntansi yang tepat dapat bervariasi tergantung pada situasi dan regulasi yang berlaku di negara atau wilayah yang bersangkutan. Disarankan untuk selalu berkonsultasi dengan akuntan atau profesional pajak untuk menentukan perlakuan akuntansi yang benar dalam kasus nyata.
@joki_tugass22
13. PT A. menjual barang kena Pajak (BKP) seharga Rp 10.000.000. hitung pajak pertambahan nilai (PPN) yang harus dibayar oleh pembeli dan buat jurnal PPN oleh PT A.
Jawaban:
Untuk menghitung pajak pertambahan nilai (PPN) yang harus dibayar oleh pembeli, kita perlu mengetahui tarif PPN yang berlaku. Tarif PPN yang umumnya digunakan di Indonesia adalah 10%.
Jadi, pajak yang harus dibayar oleh pembeli dapat dihitung dengan rumus:
PPN = Harga BKP x Tarif PPN
= Rp 10.000.000 x 10%
= Rp 1.000.000
Jadi, pembeli harus membayar Rp 1.000.000 sebagai pajak pertambahan nilai.
14. Pada tanggal 2 Maret 2019, PKP PT Jaya menjual barang dagangan tunai seharga Rp 35.000.000 PPN sebesar 10%. hitunglah PPN yang harus dibayarkan dan buatlah jurnalnya! Pada tanggal 10 Maret 2019, PKP PT Jaya membeli kredit barang dagangan dari PKP PT Adi seharga Rp 25.000.000 PPN 10%. Hitunglah PPN yang harus dibayarkan dan buatlah jurnalnya!
Jawaban:
590
jadi yang diperoleh jayah adalah:590
15. Pada tanggal 2 Maret 2019, PKP PT Jaya menjual barang dagangan tunai seharga Rp 35.000.000 PPN sebesar 10%. hitunglah PPN yang harus dibayarkan dan buatlah jurnalnya!Pada tanggal 10 Maret 2019, PKP PT Jaya membeli kredit barang dagangan dari PKP PT Adi seharga Rp 25.000.000 PPN 10%. Hitunglah PPN yang harus dibayarkan dan buatlah jurnalnya!Dari 2 soal diatas PPN kurang bayar atau lebih bayar yang dipungut oleh pemerintah dan buatlah jurnalnya!
Jawaban:
50 juta ppn dan PKP dan dikurangkan
16. disetorkan PPN bulan januari 2016 , tolong buatin jurnalnya
PPN Masuk>PPN Keluar
PPN Keluar (debit)
kas (debit)
PPN Masuk (kredit)
PPN Masuk<PPN keluar
PPN keluar (debit)
kas (kredit)
PPN Masuk (Kredit)
17. perusahaan membayar PPN ke kas negara melalui bank mandiri sebesar 150. (PPN (K) - PPN (M)). jurnal umum
Penjelasan:
Pembayaran PPN:
Kas. 150
Utang PPN. 150
18. Konsumen membeli barang yang sudah termasuk PPN kepada PT. B seharga Rp 13.930.500 hitung berapa besarnya PPN yang dibayar konsumen tersebut dan buat jurnal PPN oleh PT B.
Jawaban:
Untuk menghitung besarnya PPN yang dibayar oleh konsumen, kita perlu mengetahui persentase PPN yang berlaku. Di Indonesia, tarif PPN umumnya adalah 10%. Oleh karena itu, PPN yang dibayarkan oleh konsumen dapat dihitung sebagai berikut:
PPN = Harga barang * Persentase PPN
= Rp 13.930.500 * 10%
= Rp 1.393.050
Jadi, besarnya PPN yang dibayar oleh konsumen tersebut adalah Rp 1.393.050.
Berikut adalah jurnal PPN yang dibuat oleh PT B:
Tanggal | Keterangan | Debit | Kredit
[Tanggal] | Piutang PPN | | Rp 1.393.050
| PPN Keluaran | Rp 1.393.050 |
Dalam jurnal di atas, PT B mencatat penjualan barang dengan memasukkan jumlah PPN yang dibayarkan oleh konsumen ke dalam akun PPN Keluaran. Pada sisi lainnya, PT B mencatat piutang PPN untuk mencerminkan kewajiban perusahaan untuk mengumpulkan PPN dari konsumen dan kemudian menyetorkannya ke pemerintah. Harap dicatat bahwa tanggal harus diisi sesuai dengan tanggal transaksi yang sebenarnya.
19. Buatkan jurnal penjualan jika terjadi penjualan secara kredit dan terdapat PPN( Metode Perpetual ) *
Jawaban:
(D) Kas / Piutang Dagang xxx
(K) Penjualan xxx
(K) PPN Keluaran xxx
(D) Harga Pokok Penjualan xxx
(K) Persediaan Barang Dagang xxx
Penjelasan:
Penjualan metode perpetual dengan PPN:
Pertama-tama, dicatat dengan mendebet kas atau piutang dagang (jika penjualan kredit), mengkredit penjualan, dan mengkredit PPN Keluaran.
Kemudian, mendebet harga pokok penjualan dan mengkredit persediaan barang dagang.
20. jurnal umumny gimana ya?dan sales plus PPN keluaran itu mksudnya apa?
Jurnal Umum pelunasan
Kas 28.600.000
Piutang Dagang 28.600.000
PPN Keluaran itu PPN yang kita harus setorkan kepada kas negara akibat dari penjualan barang kena pajak.
21. jelaskan perbedaan PPn dan PPN berikan contoh
Jawaban:
Perbedaan PPN dan PPh
Bagi wajib pajak, Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan Pajak Penghasilan (PPh) bukanlah istilah yang asing. Namun, tahukah Anda perbedaan PPN dan PPh dan seperti apa ketentuan dalam PPN dan PPh? Temukan jawabannya pada ulasan di bawah ini.
Perbedaan PPN dan PPh secara garis besar terletak pada:
Objek pajak yang dikenakan. PPN dikenakan terhadap setiap proses produksi ataupun distribusi, sedangkan PPh dikenakan terhadap setiap penghasilan yang dimiliki wajib pajak.
PPN dibebankan kepada konsumen akhir (bukan oleh produsen), sedangkan PPh dikenakan langsung kepada pihak yang memiliki penghasilan.
Perbedaan PPN dan PPh juga terletak pada jenis pajaknya. PPN terdiri dari pajak masukan dan pajak keluaran, sedangkan PPh terdiri dari beberapa jenis seperti: PPh 21, PPh 22, PPh 23, PPh 25 dan PPh 29.
Tarif potongan juga menjadi perbedaan PPN dan PPh. PPN dikenakan tarif 10% sedangkan tarif PPh dikenakan sesuai dengan jenis PPhnya.
Untuk mengenal perbedaan PPN dan PPh lebih lanjut, Anda dapat membaca penjelasan lebih lanjut di bawah ini:
Penjelasan:
sorry if it's wrong
22. Pada tanggal 2 Maret 2019, PKP PT Jaya menjual barang dagangan tunai seharga Rp 35.000.000 PPN sebesar 10%. hitunglah PPN yang harus dibayarkan dan buatlah jurnalnya!Pada tanggal 10 Maret 2019, PKP PT Jaya membeli kredit barang dagangan dari PKP PT Adi seharga Rp 25.000.000 PPN 10%. Hitunglah PPN yang harus dibayarkan dan buatlah jurnalnya!Dari 2 soal diatas buat jurnal pembayaran ppnMohon bantu ka
Jawaban:
Pada tanggal 2 Maret 2019, PKP PT Jaya menjual barang dagangan tunai seharga Rp 35.000.000 PPN sebesar 10%. hitunglah PPN yang harus dibayarkan dan b
uatlah jurnalnya!Pada tanggal 10 Maret 2019, PKP PT Jaya membeli kredit barang dagangan dari PKP PT Adi seharga Rp 25.000.000 PPN 10%.
MAAF KALO SALAH
23. Buatlah rangkuman materi tentang PPN Masukan, PPN pengeluaran, piutang PPN dan utang PPN beserta jurnalnyaminta tolong banget jawab dengan benar jangan main main yang hanya mau poin nya saja seperti akun asepsihe***
Jawaban:
Jurnal PPN bisa diartikan sebagai pencatatan akuntansi atas Pajak Pertambahan Nilai (PPN) yang melekat pada suatu transaksi, baik transaksi penjualan maupun pembelian.
Apabila Pengusaha Kena Pajak (PKP) melakukan penjualan atau penyerahan atas Barang/Jasa Kena Pajak (BKP/JKP), maka PKP tersebut berhak untuk melakukan pemungutan PPN dan hal ini merupakan pajak keluaran. Sementara, jika BKP melakukan transaksi pembelian atau menerima BKP/JKP, maka PKP tersebut akan dikenakan pajak masukan.
Pembuatan jurnal PPN dengan mencatat setiap transaksi pembelian maupun penjualan BKP/JKP, diperlukan sebagai fungsi analisis untuk menentukan perkiraan yang di debit dan perkiraan yang dikredit serta jumlahnya masing-masing. Selain itu, pembuatan jurnal Pajak Pertambahan Nilai juga diperlukan untuk mencatat setiap aktivitas perusahaan yang berhubungan dengan Pajak Pertambahan Nilai.
24. berikan 3 contoh ppn bm
- Mobil.
- Motor.
- Rumah.
25. tolong buatkan contoh soal ppn dan pph harga beli dan harga jual persentase rugi dan untung terimakasih
Harga jual=
Pak Budi membeli sepeda motor seharga 1.000.000. Selama 4 bulan dipakai motor itu di jual dengan untung 5%. Tentukan harga jual motor pak Budi
Semoga membantu ^_^
26. Contoh pajak obyektif dibawah ini yaitu... . * PPh PBB PPN PPN BM
PPN
MAAF KALO SALAH!!!!!!!!!!!!!
27. buatlah contoh soal tentang PPn beserta jawabannya
Contohnya:
PT. Munirah adalah PKP yang bergerak di bidang penjualan elektronik di Makassar. Selama bulan Juli 2014 melakukan transaksi sebagai berikut :
Penjualan langsung ke konsumen sebanyak Rp. 1.400.000.000
Penyerahan barang elektronik kepada Pemkot Makassar sebesar Rp. 440.000.000 (sudah termasuk PPN)
Menyumbangkan ke panti asuhan 1 buah TV seharga Rp. 4.000.000 termasuk keuntungan sebesar Rp. 400.000
Membangun gudang elektronik seluas 500 meter persegi di kawasan pergudangan sendiri Rp. 350.000.000
Selanjutnya terdapat transaksi tambahan selama bulan Juli sebagai berikut :
Mengimpor barang elektronik dari amerika seharga US$ 100.000; Asuransi US$ 1.000; ongkos angkut ke Makassar US$ 2.000. bea masuk sebesar 10% dari CIF dan bea masuk tambahan sebesar 4% dari CIF (belum memiliki API dan barang elektronik tersebut termasuk barang mewah dengan tarif 30%; diasumsikan kurs pajak terhadap US$ adalah Rp. 7.200
Membeli sebuah mobil box pengangkut barang seharga Rp. 220.000.000 dan sebuah mobil sedan untuk direktur sebesar Rp. 330.000.000 (harga kedua kendaraan tersebut sudah termasuk PPN)
Diminta :
Hitung PPN dan PPnBM atas transaksi di atas
Berapakah PPN yang harus disetor ?
Pembahasan :
Penjualan langsung ke konsumen sebanyak Rp. 1.400.000.000
PPN = 10% x 1.400.000.000
= Rp. 140.000.000 (PPN keluaran)
Penyerahan barang elektronik kepada Pemkot Makassar sebesar Rp. 440.000.000 (sudah termasuk PPN)
DPP = 100/110 x 440.000.000
= Rp. 400.000.000
PPN = 10% x 400.000.000
= Rp. 40.000.000 (PPN Keluaran)
Menyumbangkan ke panti asuhan 1 buah TV seharga Rp. 4.000.000 termasuk keuntungan sebesar Rp. 400.000
DPP = 4.000.000 – 400.000
= Rp. 3.600.000
PPN = 10% x 3.600.000
= Rp. 360.000 (PPN keluaran)
Membangun gudang elektronik seluas 500 meter persegi di kawasan pergudangan sendiri Rp. 350.000.000
DPP = 20% x 350.000.000
= Rp. 70.000.000
PPN = 10% x 70.000.000
= Rp. 7.000.000 (PPN keluaran)
Transaksi tambahan selama bulan Juli :
1. Cost = US$ 100.000 x Rp. 7.200 = Rp. 720.000.000
Insurance = US$ 1.000 x Rp. 7.200 = Rp. 7. 200.000
Freight = US$ 2.000 x Rp. 7.200 = Rp 14.400.000
TOTAL CIF (cost + insurance + freight) = Rp. 741.600.000
Bea masuk (10% dari CIF) = Rp. 74.160.000
Bea masuk tambahan (4% dari CIF) = Rp. 29.664.000
Nilai Impor (CIF+bea masuk+bea tambahan) = Rp. 845.424.000
PPN = 10% x Nilai impor
= 10% x 845.424.000
= Rp. 84. 542 400 (PPN masukan)
PPnBM = 30% x Nilai impor
= 30% x 845.424.000
= Rp. 253.627.200
2. Pembelian mobil box
DPP = 100/110 x 220.000.000
= Rp. 200.000.000
PPN = 10% x 200.000.000
= Rp. 20.000.000 (PPN masukan)
Pembelian mobil sedan untuk direktur
DPP = 100/110 x 330.000.000
= Rp. 300.000.000
PPN = 10% x 300.000.000
= Rp. 30.000.000
Catatan : karena perhitungan PPN ini adalah untuk Perusahaan maka, pembelian mobil sedan untuk direktur tidak boleh dibebankan/dihitung dalam penghitungan nilai PPN yang harus disetor nantinya.
Berapakah PPN yang harus disetor ?
PPN keluaran = 140.000.000 + 40.000.000 + 360.000 + 7.000.000
= Rp. 187.360.000
PPN masukan = 84. 542 400 + 20.000.000
= Rp. 104.542.400
Jika PPN keluaran > PPN masukan maka disebut PPN kurang bayar. Namun, jika PPN keluaran < PPN masukan maka disebut PPN lebih bayar.
Dalam kasus ini, PPN keluaran > PPN masukan maka :
PPN kurang bayar = 187.360.000 - 104.542.400
= Rp. 82.817.600
Jadi, PPN yang harus disetor oleh PT. Munirah adalah Rp. 82.817.600
28. contoh rumus ppn dalam pel matematika
Biar lebih mudah, saya liatin soal Dan jawabannya.....
Contoh Soal Untuk PPN
Pada supermarket “Mafia Online” hampir semua label harga barang yang dijual belum termasuk PPN sebesar 10%. Jika Pak Rudi membeli sebuah Kulkas dengan label harga sebesar Rp1.500.000,00 berapa rupiah Pak Rudi harus membayar?
Iklan
Penyelesaian:
Pertama hitung terlebih dahulu berapa besarnya nilai PPN sebesar 10%.
PPN = %pajak x harga beli
PPN = 10% x Rp 1.500.000,00
PPN = Rp 150.000,00
Jadi Pak Rudi harus membayar TV sebesar
PPN+Harga Beli = Rp 1.500.000,00 + Rp 150.000,00
PPN+Harga Beli = Rp 1.650.000,00
29. Berikan contoh soal dan jawaban tentang pajak ppn!
pajak PPN yaitu pajak pembangunan pemerintahan negara. maaf kalau salah
30. Tolong bantu kalau transaksi pelunasan faktur di jurnal pengeluaran/penerimaan ppn nya harus di catat atau nggak
tidak perlu. karena piutang/utang nya itu sudah termasuk ppn.
semoga membantu ^^Tidak perlu karena sudah termasuk pajak
31. contoh dari pajak ppn
contohnya kita pergi makan di sebuah restaurant kita akan dikenakan ppn 10% dari total biaya atau bisa juga pembelian barang mewahPPN saat kita membeli barang di toko2/minimarket maka kita akan di kenai PPN.
PPN ini memang bisa di limpahkan kepada pembeli, yang seharusnya atau nantinya akan dibayarkan oleh penjual sbg pajak.
32. Sebutkan obyek PPn dan berikan contohnya !
ini obyek PPn nya semoga bisa membantu
33. jurnal untuk pembayaran ppn terhutang yaitu..
Akuntansi
Siklus Akuntansi
Jurnal Penyesuaian
Jurnal untuk membayar PPN Terhutang
a. Apabila PPN Lebih Bayar
[D] Hutang PPN Keluaran xxx
[K] Piutang PPN Masukan xxx
b. Apabila PPN Kurang Bayar
[D] Hutang PPN Keluaran xxx
[K] Piutang PPN Masukan xxx
[K] Kas xxx
34. Contoh barang yg dikenalakan PPN adalah
Kelompok barang yang tidak dikenakan Pajak Pertambahan Nilai adalah :
a. Barang hasil pertambangan atau hasil pengeboran, yang diambil langsung dari sumbernya;
b. Barang-barang kebutuhan pokok yang sangat dibutuhkan oleh rakyat banyak;
c.Makanan dan minuman yang disajikan di hotel, restoran, rumah makan, warung, dan sejenisnya; dan
d. Uang, emas batangan, dan surat-surat berharga.
35. CONTOH mapping KUP,PPH,PPN
apa yg di maksut simbiosis
36. Soal ppn tarif 75% gmana?
itu tarif tertinggi PPnBM
37. Buatlah 1 soal matematika tentang PPN dan 1 soal matematika ttg PPN + Diskon (PPN 15% diskon 10%)!
di yogya ada baju dengan harga asli 25000 namun kena pajak 15% .... setelah 4 hari baju itu turun 10 % ... berapa harga baju itu /
38. sebutkan objek PPN dan beri contohnya!
Objek PPN adalah penyerahan barang kena pajak atau jasa kena pajak.
Objek PPN diatur dalam pasal 4, pasal 16C, dan pasal 16D UU nomor 42 Tahun 2009 berdasarkan undang-undang tersebut objek yang dikenakan pajak pertambahan nilai adalah sebagai berikut :
a. penyerahan Barang Kena Pajak di dalam Daerah Pabean yang dilakukan oleh pengusaha.
Penyerahan barangdapat di kenakan pajak apabila memenuhi syarat sebagaimana di sebutkan dalam pasal 4 UU PPN dan PPnBM sebagai berikut :
- barang berwujud yang di serahkan merupakan barang kena pajak.
- Barang tidak berwujud yang dikenakan merupakan barang kena pajak tidak berwujud.
- Penyerahan dilakukan di dalam daerah pabean.
b. Impor Barang Kena Pajak.
Penyerahan barang mewah pada waktu impor dikenakan PPN dan PPnBM, pemungutannya dilakukan oleh bendaharawan Direktorat Jendral Bea dan Cukai, bersamaan dengan pemungutan bea masuk, pph pasal 22 impor dan PPnBM impor apabila barang yang di impor termasuk BKP yang terrgolong mewah.
c. Penyerahan Jasa Kena Pajak di dalam Daerah Pabean yang dilakukan oleh pengusaha.
Penyerahan JKP dapat di kenakan pajak apabila memenuhi syarat sebagai berikut:
- Jasa yang di serahkan merupakan jasa kena pajak.
- Penyerahan dilakukan didalam daerah pabean.
- Penyerahan dilakukan dalam lingkungan perusahaan atau pekerjaan pengusaha yang bersangkutan.
d. Pemanfaatan Barang Kena Pajak Tidak Berwujud dari luar Daerah Pabean di dalam Daerah Pabean.
e. Pemanfaatan Jasa Kena Pajak dari luar Daerah Pabean di dalam Daerah Pabean.
f. Ekspor Barang Kena Pajak Berwujud oleh Pengusaha Kena Pajak.
Pengusaha yang melakukan penyerahan BKP dari dalam daerah pabean ke luar daerah pabean dikenakan PPN, namun untuk meningkatkan kegiatan ekspor maka atas ekspor BKP dikenakan tariff 0%, sehingga berapapun dasar pengenaan pajakanya tidak mempengaruhi besarnya PPN.
g. Ekspor Barang Kena Pajak Tidak Berwujud oleh Pengusaha Kena Pajak.
h. Ekspor Jasa Kena Pajak oleh Pengusaha Kena Pajak.
i. Kegiatan membangun sendiri yang dilakukan tidak dalam kegiatan usaha atau pekerjaan oleh orang pribadi atau badan yang hasilnya digunakan sendiri atau digunakan pihak lain.
j. Penyerahan aktiva yang menurut tujuan semula tidak untuk diperjual belikan, sepanjang PPN yang dibayarkan pada saat perolehan dapat dikreditkan.
39. Contoh barang yang dikenai ppn adalah
a. Barang berwujud, dibagi dua,
1) Barang bergerak, yaitu barang yang menurut sifatnya dapat berpindah sendiri atau dapat dipindahkan, contoh : uang kas, mobil, mesin dan lain-lain
2) Barang tidak bergerak, yaitu barang yang pada dasarnya tidak dapat berpindah sendiri dan dipindahkan, contoh : tanah dan bangunan
b. Barang tidak berwujud,
Barang tidak berwujud adalah barang yang tidak ada wujudnya tetapi mempunyai nilai. contoh : sekuritas, software hak cipta yang dipatenkan, merek dagang yang dipatenkan, dan lainnya. Dipatenkan artinya didaftarkan didaftarkan di Direktorat Paten Kementerian Hukum dan HAM.
40. sebutkan contoh kasus pajak ppn !
aat penyerahan Barang Kena Pajak dan/atau penyerahan Jasa Kena Pajak;saat penerimaan pembayaran dalam hal penerimaan pembayaran terjadi sebelum
penyerahan Barang Kena Pajak dan/atau sebelum penyerahan Jasa Kena Pajak;saat penerimaan pembayaran termin dalam hal penyerahan sebagian tahap pekerjaan; atausaat lain yang diatur dengan atau berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan.pada akhir masa pajak, dalam hal PKP membuat faktur pajak gabungan.